Pandemi Covid 19 yang terjadi saat ini banyak sekali meresahkan masyarakat dunia dalam berbagai sector. Biasanya kita melakukan aktivitas diluar dengan banyak berinteraksi dengan orang lain sebagai salah satu sifat manusia yaitu makhluk sosial.
Salah satu yang gaya hidup konsumtif masyarakat dalam masa pandemi ini adalah berbelanja online yang lebih mudah serta lebih banyak tawaran promo.
1. Gengsi
Banyak masyarakat yang ingin membeli barang karena menjaga gengsi dan status socialnya tetap baik dikalangan kolega atau masyarakat luar yang melihat. Gengsi bagi sebagian masyarakat sudah menjadi satu hal yang lumrah untuk diperlihatkan.
Membeli barang dengan usaha untuk tetap menjaga sosial statusnya menjadi salah satu alasan masyarakat menjadi lebih konsumtif saat ini.
Contohnya saja masyarakat kelas atas yang tidak ingin membeli barang murah atau tidak ingin mempunyai produk yang sama dengan orang lain dan menganggap dirinya ekslusif.
Secara tidak langsung mereka membeli barang terbaru agar tidak disamakan dengan orang lain. Hal ini seharusnya di barengi dengan perencanaan financial yang lebih baik lagi untuk tetap terjaga dalam koridornya.
2. Membandingkan produk
Membeli barang lebih dari satu dengan tujuan hanya untuk membandingkan, baik dari segi harga maupun kualitas produk tersebut. Bahkan terkadang produk tersebut dibeli hanya karena teman atau kerabat juga memilikinya, padahal produk serupa dengan merek berbeda sudah banyak tersimpan dikamar.
Tujuan untuk membandingkan menjadikan produk ini menumpuk tidak sengaja. Produk tersebut tentu dapat menjadi koleksi namun apabila produk konsumsi contohnya seperti make up yang memiliki waktu kadaluarsa, tentu lebih baik cepat dihabiskan jika tidak akan sia-sia karena tidak bisa digunakan kembali.
Banyak contoh serupa yang mungkin sebenarnya tidak disadari oleh masyarakat saat ini.
3. Rasa percaya diri
Barang yang ditawarkan secara massal dan memiliki model atau artis sebagai brand ambassador dapat dengan mudah memikat hati pembeli.
Rasa percaya diri yang akan di rasa kan oleh pembeli karena memakai atau memiliki barang tersebut membuat masyarakat tertarik. Masyarakat terkadang ingin meniru tokoh idolanya baik secara penampilan maupun personal tokoh tersebut.
Hal diatas tentu saja memiliki efek negatif dan positif bagi masing-masing individu yang memilih gaya hidup tersebut. Alangkah bijaksananya apabila hal tersebut juga membawa dampak baik bagi orang lain di tengah pandemi ini, seperti membantu para usaha kecil menengah yang mungkin menyediakan produk yang sama.
Gaya hidup konsumtif sebenarnya sudah ada di masyarakat bahkan sebelum adanya pandemi covid, namun dengan adanya pandemi, lifestyle ini semakin meningkat.
Secara ekonomi hal ini tentu baik bagi para pengusaha dan orang-orang yang terlibat didalamnya. Namun sekali lagi bagi masyarakat yang mungkin belum bisa memenuhinya sebaiknya dipilih lagi untuk kebutuhan yang lebih penting.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu juga merupakan seorang yang memiliki gaya hidup konsumtif seperti ini?